Sempat dianggap sebagai terobosan yang
berprospek cerah, ternyata penggunaan teknologi NFC (Near-Field Communication) masih
berjalan secara perlahan.
Seperti diketahui, teknologi NFC memungkinkan
transfer data dan uang elektronik cukup dengan mendekatkan dua perangkat yang
telah ditanami chip khusus.
NFC diharapkan dapat mempermudah proses
transaksi, misalnya bagi para pemilik toko/ritel, karena konsumen tak perlu mengeluarkan
kartu kredit/debit dari dompetnya. Mereka cukup mendekatkan ponselnya ke mesin
kasir (POS/Point of Sale) yang sudah mendukung NFC dan transaksi pun terjadi.
Pada praktiknya, perkembangan NFC pada
sektor ritel ini tidak secepat yang diharapkan. Juniper Research baru-baru
ini merevisi prediksinya tentang nilai transaksi ritel dari NFC, dari US$180
miliar pada tahun 2017 menjadi US$110 miliar saja.
Dalam laporannya, Juniper menyebutkan
bahwa keputusan Apple untuk tidak memasang chip
NFC pada iPhone 5 berdampak negatif terhadap kepercayaan peritel dan pemilik
brand pada NFC. Akibatnya,
penjualan mesin POS-NFC pun menurun dan kampanye NFC
berkurang. Dampak lainnya, konsumen akan kian lambat mengadopsi NFC dalam
transaksi ritel, sehingga timbullah “lingkaran setan”.
“Walaupun banyak vendor sudah
memperkenalkan ponsel cerdas yang mendukung NFC, keputusan Apple tetap berefek
signifikan pada teknologi ini. Soalnya, Apple biasanya sukses dalam mengedukasi
publik mengenai layanan-layanan mobile
terbaru,” ujar Windsor Holden (penyusun laporan dari Juniper Research).
Laporan ini juga menyebutkan, dampak
dari keputusan Apple terhadap pertumbuhan NFC paling terasa di pasar Amerika
Utara dan Eropa Barat. Nilai transaksi ritel berbasis NFC di kedua wilayah ini
bakal terlambat dua tahun dibandingkan prediksi awal.
“Tanpa dukungan Apple, akan makin sulit
untuk mengajak konsumen dan peritel untuk mau mengadopsi metode pembayaran
jenis baru ini,” imbuh Windsor.
cuman ada satu kata untuk iphone ini ...AJIIIIBBBBBBB GAN !!!
ReplyDeleteYoooiii Gan ....
ReplyDeletespesifikasi dan harganya oke ga gan menurut ente ..
ReplyDelete